Tugas 3
INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAR DAN
URBANISASI
Pertumbuhan Individu / Manusia
Pengertian pertumbuhana individu /manusia
Manusia secara utuh artinya manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan
menungalnya bergabagai ciri antar berbagai segi, yaitu antara segi individu dan sosial,
jasmani dan rohani, serta dunia dan akhirat.
Individu artinya tidak bisa dibagi, tidak dapat dipisahkan, keberadaannya sebagai
makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Individu yang berarti orang, perseorangan yang
diinginkan (Echlos, 1975 : Sunarto, dkk : 1994)
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik
dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman
dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan refleksions.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan invidu :
1. Faktor Natavistik
Faktor yang dibawa sejak lahir
2. Faktor pendiri Emperistik dan Environmentalistik
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
Sedang dasar tidak berperan sama sekali
3. Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
v
Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan.
v
Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan
dapat menentukan individu.
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah:
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga.
Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling
menghargai antar anggota kelurga.
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam
keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu
untuk belajar bersosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya
masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
Ada beberapa fungsi lain yang dijalankan keluarga :
1. Fungsi Pendidikan :
bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan
kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi anak :
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan :
bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan : bagaimana
keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang
lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan
dalam keluarga.
5. Fungsi Agama : bagaimana
keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga
menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan
kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi : bagaimana
kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif : bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV
bersama, bercerita tentang pengalaman masingmasing, dan lainnya.
8. Fungsi Biologis : bagaimana
keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang,
perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga.
Pengertian Individu,Keluarga dan Masyarakat
Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak
terbagi”.Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan
dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu
merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan
sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah
manusia yang memiliki peranan khas
Proses yang meningkatakan ciriciri individualitas pada seseorang pada dirinya sendiri, disebut proses
individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses inimaka individu terbebani
berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya
muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.Individu
dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan:
pertamamenyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua
takluk terhadapkolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004:
64). Dengan demikianmanusia merupakan
mahluk individual tidak hanya
dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut
corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri.
Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi,
menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses
komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan .Individu tidak akan
jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadilatar individu
tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku
pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti
bersosialisasi.Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok
tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi.
Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi
faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu
pribadi.
Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu
itu sendiri
(sumber diatas oleh Anwar Bahri)
Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa
SANSEKERTA “kulawarga”. Kata kulaberarti “ras” dan warga yang berarti
“anggota”. Keluarga adalah lingkungan di
mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darahKeluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah indifidu, memiliki hubungan antar
individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga merupakan suatu hal
yang harus terbentuk dalam setiap orang agar mereka dapat salaing memahami satu
dengan lainnya.
Dan dari pada itu keluarga harmonis suatu bentuk yang harus dilakukan
oleh setiap kepala keluarga agar keluargnya tentram damain dan sejahtera.
jadi keluarga itu sesutau yang mempunyai nilai dalam menjalani suatu
tindakan dalam masyarakat.
(SUMBER WIKIPEDIA)
Masyarakat
Masyarakat adalah Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.( Paul B. Horton
& C. Hunt)
Apabila kita berbicara tentanng masyarakat, terutama jika kita
mengemukakannya dari sudut ANTARPOLOGI maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat
2 tipe masyarakat :
Saru masyarakat kecil yang belum kompleks yang belum mengenal pembagian
kerja melum mengenal struktur dan aspekaspeknya masih dapet dipelajari sebagai
satu kesatuan.
Kedua masyarakat yang sudah kompleks. Yang sudah menjalani spesialis
dalam segala bidang. Karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju.
(MKDU Ilmu Sosial dasar)
Hubungan antara
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak
dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai
kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan
individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih
dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.
Selanjutnya, perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang wajar dan
normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam
arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang
mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat
diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang
menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari
berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran
asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi.
Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian.
Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada
kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan
asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh
timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang
menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri
yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi.
Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian
hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional
dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih
dahulu ada, baru kemudian menyusul bagiannya.
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara
perlahan pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara
keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu
adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat awal yang asosial
atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan,
definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan
itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas
Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang
bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti
perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,
informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain
sebagainya.
1. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
2. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
3. Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
4. Akibat urbanisasi
1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Sumber :